03/10/12

REPUBLIK KANGKUNG 1

Pertemuan bermacam momen. Pencarian lokasi latihan untuk monolog Kak Yo. Susah payah, bersama seorang sahabat, Eko, kami menemukan Kak Yo di teras sebuah rumah kosong. Letaknya jauh di pinggiran Kota Pontianak. Komplek perumahan jadi-jadian. Kak Yo, dengan figurnya yang khas, sedang prev dengan khusuk. Kami tak berani mendekat. Saat itu, siang terik pertengahan tahun. Tak bisa dibayangkan petaka yang akan terjadi jika prev-nya terganggu. Kami menunggu dari jarak aman.

Setelah bertindak sebagai pahlawan kesehatan dan lingkungan, yaitu dengan cara mengurangi jumlah isi kotak rokok mild, kami lihat Kak Yo sudah dekati finish prev. Tapi tak sungguh-sungguh mendekat. Memantau saja. Kusesalkan tak bawa peralatan seismograf.

Mataku tak bisa dipercaya untuk jarak 20 meter ke atas. Beberapa kerabat dan sahabat pernah bermasalah dengan mataku. Jadi, Kawan, jika penasaran, lebih baik tanya mereka. Balik soal pemantauan. Aku hanya andalkan teropong tangan Eko.

"Matanya pelan-pelan terbuka, Bang," lapor Eko. Ia kemudian bergerak hendak ke rumah itu. Kucegah.

"Kau tahu peristiwa Hiroshima dan Nagasaki?" tanyaku merespon tatap heran Eko.

Eko tampilkan mimik ngeri. "Jadi, kalau kita ke sana sekarang, kita bisa terkena radiasi seperti korban Hiroshima-Nagasaki, Bang?"

Aku menggeleng yakin.

"Lho? Lantas hubungannya apa?"

"Ya, tak ada hubungan apa-apa. Tidak ada yang pacaran...eh? Ah, gini. Kalaupun ada hubungannya, cuma satu: kita belum lahir saat itu."

"Lantas tadi kenapa Abang tanya saat Eko mau ke sana?"

"Sekadar tanya pengetahuan sejarahmu, Ko..."

Eko geleng kepala. Kesal.

"Wahai orang-orang di balik semak..."

Aku dan Eko saling pandang...
(06.09.12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Support

Join My Community at MyBloglog!