BAHASA CINTA EMPAT RIBU JIWA
(copas tweeps @JagatAzura)
1. Salah tulis, Om, meski niat baik, bisa disalahartikan. Bahkan meskipun benar tulis.
2. Ditulis, bisa menyakiti. Tak ditulis, jelas-jelas tersakiti. Jadi? Mari, Om, kita pilih bahasa cinta. Boleh?
3. Ini tentang angka empatribu. Bukan sembarang angka. Mewakili jumlah manusia.
4. Untuk persatuan dan kesatuan, serta menjaga kedaulatan, plus percepatan sekalian pemerataan pembangunan...
5. ...empatribu jiwa akan ditempatkan di perbatasan dengan negara jiran.
6. Tapi masyarakat adat, meminta pempus mengkaji ulang rencana tersebut. Masalahnya, apakah permintaan itu akan dipedulikan?
7. Respon masyarakat, menunjukkan watak lama kolonisasi. Warga tempatan tak pernah ditanya.
8. Kalau dilihat di atas kertas, betapa sempurnanya undang-undang tentang hal tersebut. Mengatur mulai dari filosofi, hingga...
9. ...praktik di lapangan, penempatan berimbang antara TPS dan TPA. Belum lagi...
10. ...soal mimpi indah mengatasi kepadatan penduduk, entaskan kemiskinan dll hingga percepatan pembangunan. Mimpi lezat.
11. Satu lagi yang mengagetkan: perkara kedaulatan negara. Bener saja, Om?
12. Jujur sajalah. Perkara aslinya adalah soal kemakmuran, kan? Kami setanah-seair dengan mereka, jauh ketinggalan.
13. Ketinggalan banyak hal, sebab Pusat cuma kadang-kadang ingat dengan Pulau Hujung Tanah ini.
14. Ingat ketika rakyat harus bayar pajak, kangkangi potensi SDA, serta keker lahan yang bisa jadi tempat koloni.
15. Selebihnya? Kesejahteraan? Abaikan. Borneo tak boleh maju. Hanya pulau dan puak anak emas yang berhak.
16. Pertanyaannya, pertama, kenapa Borneo tidak boleh disejahterakan? Kedua, apa hubungannya dengan perkara kedaulatan negara?
17. Ternyata yang ingin ditanamkan dalam pola pikir kita adalah kalau mau maju terimalah pola kolonisasi.
18. Simak apa kata penulis Swedia Juri Lina, 2004, dalam buku kontroversial "Architects of Deception-the Concealed History of Freemasonry".
19. Juri Lina berpendapat bahwa ada tiga cara untuk melemahkan dan menjajah suatu negeri:
20. Pertama, Kaburkan sejarahnya.
21. Kedua, Hancurkan bukti2 sejarahnya agar tak bisa dibuktikan lebenarannya.
22. Ketiga, Putuskan hubungan mereka dengan leluhurnya, katakan bahwa leluhurnya itu bodoh dan primitif.
23. Perhatikan, betapa benderang tesis-tesis Juri Lina tersebut bisa mengupas kekininian negeri ini.
24. Demikian pula soal kedaulatan negara. Negeri Jiran dicitrakan sebagai pihak yang kerap menjahili. Klaim ini klaim itu.
25. Om, apa Om lupa banyak WNI gantungkan hidup di sana? Apa Om juga lupa, kalau bukan karena kolonisasi Eropa...
26. ..."wajah" asia tenggara, khususnya nusantara, takkan begini rupa?
27. Sehingga, dua alasan, yakni percepatan kesejahteraan dan keamanan perbatasan, menjadi dalil pembenaran kolonisasi baru?
28. Tapi Om, Om jangan marah. Jangan salah paham, ya. Ini cuma suara dari kami yang selama ini tak pernah dianggap ada.
29. Tinjau lagi dengan segala kebijaksanaan akan nafsu kolonisasi baru itu.
30. Saya pribadi, sudah usahakan bahasa halus dan penuh cinta agar Om tak emosi. Tapi, kalau Om emosi, kemudian...
31. ...kalau ada apa-apa, dengan gampang kirim moncong senapan seperti masa-masa sebelumnya, berarti Om tak cinta dengan kami...
32. ...cuma nafsu dengan SDA di Pulau Seribu Sungai ini.
30/03/14
BAHASA CINTA EMPAT RIBU JIWA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar