26/10/14

PEDIKULA, MEDIKULA & KUTIKULA

01. Malam buta, lampu belum nyala. Gonggong anjing dari arah simpang tiga, tingkahi deru mesin genset tetangga.
02. Baik. Pada malam buta ini, boleh aku bercerita? Kisah tentang Pedikula, Medikula dan Kutikula. Anak-anak yang lahir di musim hujan.
03. Mereka tumbuh besar di tepi sungai besar di sebuah pulau besar. Mereka kembar. Ibunya, perempuan luar biasa yang tak pernah...
04. ...tercatat dalam riwayat. Kecuali satu kali di sapa "Nah" oleh dukun beranak. Ketika usia kandungan memasuki bulan keempat, ngidam...
05. ...merujak bulan seperempat. Jadi, betapa masygul sang suami, yang namanya pun tak tercantum dalam kitab-kitab, mendengar...
06. ...permintaan istri tercinta. Padahal purnama baru saja lewat. Berarti harus tunggu bulan turun dan tumbuh lagi untuk siklus berikutnya.
07. Sedangkan jika tak segera dipenuhi, hari-harinya akan banjir rengekan. Tak bisa tak. Ia ambil semua persedian tali "kepuak".
08. Kemudian membuat ketapel raksasa pada cabang pohon "Loban" di puncak Bukit Tingai. Gulungan tali "Kepuak" yang memenuhi lembah...
09. ..."Kumandang", bagian pangkalnya diikatkan pada batu bening yang jadi peluru ketapel. Tengah malam, ia lontarkan batu itu ke langit.
10. Batu peluru menderu. Gulungan tali "Kepuak" timbulkan angin "boyokng". Angkat tetanaman dan tanah lembah. Kelak menjadi danau Kedoyat.
11. Tengah hari berikutnya barulah batu peluru sampai ke tujuan. Hanya berbekal "parakngg kantikng" ia memanjat tali kepuak.
12. Ia baru sampai ke bulan dua malam berikutnya. Di situ ia bertemu Inik 'Ah, gergasi betina, sang  penunggu. Atas bantuan Inik 'Ah pula,..
13. ...ia membawa bulan ukuran purnama kembali ke bukit batu. Sedangkan di angkasa sana, Inik 'Ah harus kerja keras sampai bungkuk membuat bulan baru.
14. ...bulan baru. Di bukit batu, yang dikemudian hari menjadi Bukit Batu Bulan, ia "menarah" bulan purnama menjadi seperempat.
15. Belum ia ayunkan parang memulai "tarahan" pertama, terdengar suara memanggil. Ternyata istrinya menyusul.
16. Istrinya, yang hanya satu kali dipanggil "Nah" oleh dukun beranak, meminta agar ia tak teruskan tarahan. Ia hanya minta mangga muda.
17. Demikianlah dulu cerita PEDIKULA, MEDIKULA DAN KUTIKULA edisi pertama. Good night! :-)

08.04.13
Catatan Tengah Malam, PEDIKULA, MEDIKULA DAN KUTIKULA
Copas tweep @JagatAzura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Support

Join My Community at MyBloglog!