Indobarometer
bikin survei yang bikin banyak orang geleng-geleng kepala. Termasuk Jang Moma.
"Margin error dan
sampelnya..." jawab JM saat kutanyakan kenapa ia menggeleng.
"Tanggung. Kenapa tak sekalian dari esbeye, tarik mundur sampai ke era
kolonialisme? Atau sampai era prasejarah sekalian?!"
"Lha? Kalau sampai sejauh itu, siapa yang jadi sumber datanya, Jang?"
JM diam. Aku senang bukan main. Bisa juga akhirnya aku membuatnya bungkam.
JM senyum: "Kuburan."
(17.05.11)
"Stephen
Hawking nie benar-benar pening,"
ujarku pada Jang Moma yang baru saja mengangkat jemuran. Siang ini, hujan turun
tiba-tiba.
"Mangnye ngape ngan kawan lama'
aku,tu?"
"Ha? Kawan lama' kau, Jang?"
"Yelah. Kawan aku maen guli maen
gasing dolo'... Ha? Ngape kau bilang die pening?"
"Cammane ndak pening? Masa' die
bilang kalau surge tu dongeng jak?"
Jang Moma tertawa terbahak-bahak.
"Ngape, Jang?"
"Mungken die pening nengok banyak
orang beperang bawa’-bawa’ name agama..."
(17.05.11)
Sandek masuk
pkl.21.21 Wib: "Ph4q,,,k0ch bK1N 5p4ndUq p3Rph15h4nt cHo3m4ch b3rdUach
jh4n9 Mh0m4...??? knP4 nD4q bW An4q b034ch,,,???"
Aku tunjukkan pada Jang Moma. Jang Moma minta izin membalas sandek itu. Setelah
ku iyakan, jarinya lincah menari pada papan tombol ponsel: "s3bh4b pH4q
4mRh1nh b03khanT Bh4p4q b034cH..."
(Senin, 16.05.11,
pukul 00:30 Wib)
"Don't-don't..."
"Ngape kau, Jang?"
Jang Moma menoleh. Kaget juga aku. Ada ponsel canggil di tangannya. JM punya
ponsel? Hei?! Bukankah itu ponsel anak tetangga sebelah?
"Saye bukan pencuri, ye.."
kata JM, seolah tahu isi kepalaku, "yang
punye hape nie minta’ tolong ngan saye."
"Minta’ tolong ape?”
"Cowoknye sms pakai bahase Inggres.
Jadi, saye cube nakbantu die mbalasnye."
"Teros...? Kau bilang 'don-don' tadi’
tu ape?"
"Jangan-jangan..."
"Haaaahhh?"
(12.05.11, pukul
19:30 Wib)
Hujan kepagian.
Bulan kesiangan.
"Nah, benarkan kataku?"
"Benar apanya, Jang?"
"Cuaca."
"Kenapa?"
"Seperti manusia."
"Atau manusia yg seperti cuaca?"
"He..."
"Kok?"
"Tergantung kacamata & tanda matematika."
"Jang, soal kacamata, okelah. Aku tau kau menyindirku untuk mngganti kacamata
ini.Tapi soal matematika, maksudmu berkenaan dengan Klimatologi?"
"Ah, aku cuma mau bilang, itulah fungsi manusia membuat beberapa variasi
tanda sama dengan."
"?"
(12.05.11, pukul
06:32)
Jang Moma
mengangguk-angguk. Berat sekali sepertinya ia mendapat pertanyaan dari Alek
Konslet. Matanya sampai terpejam. Khusuk sekali.
Aku dan Alek
Konslet harap-harap cemas menanti advice Jang
Moma.
Alek Konslet
tergerak hatinya memasak air untuk membuat tiga gelas kopi. Sampai air matang,
Jang Moma masih dalam sikap khidmat. Sampai tiga gelas kopi terhidang, masih ia
khidmat. Sampai kusodorkan gelas di depannya dengan harapan hidungnya akan
mengendus aroma minuman kesukaannya itu, masih juga khidmat. Aku dan Alek
Konslet setia menanti. Tak berani bicara. Takut mengusik.
Saat kopi kami
tinggal setengah gelas, barulah tampak ‘tanda-tanda kehidupan” lagi pada Jang Moma. Caping hidungnya bergetar
halus. Helaan nafasnya dalam dan panjang-panjang. Kemudian kelopak matanya
membuka perlahan. Di susul tarikan garis senyumnya yang subversif.
“Lek, empat hari
ini sibuk?”
“Betul, Jang.”
“Kau bingung
kapan istirahat?”
“Iya, Jang.”
“Kau mau tau
saranku, Lek?”
“Mau, Jang.”
“Oke. Saranku: istirahatlah sekarang.”
(11.05.11, pukul
18:46 Wib)
Kau takkan bisa
membeli kenangan.
(Jang Moma)
"Tapi, Jang...aku kan cuma beli pulsa?"
"Oh, aku kira
Dua tahun di
sini. Belum juga kuselesaikan NAGA.
Padahal kecamuk ini, galibnya, menjadi energi bagiku menjelajah jazirah kekata,
watak dan lain-lain serta peristiwa-peristiwa...
JM: "Kau cedera dalam pertempuran yg tak perlu."
Aku: "Jadi bagaimana?"
JM: "Berhentilah mengeluh."
Aku: "...?"
(10.05.11, pukul
21:17 Wib)
"Coba kau
tanyakan mereka," kata Jang Moma, "bersediakah foto mereka dijadikan sebagai
foto profil akunmu?"
"Mereka? Teman FB saya? Untuk apa? Nanti mereka mengira saya tak pede dengan
wajah sendiri..."
"Udah. Tanya saja."
Demikianlah sanak saudara dan sohib-sohib FB yang saya cintai. Bagaimana tanggapan
saudara? Bersediakah saudara, jika foto saudara, saya "pinjam" sebagai foto profil?
"Jang...udah saya umumkan."
"Hehe..."
(08.05.11, pukul
19:19 Wib)
jang moma..ehmm ntar deh aq mampir lagi n aq baca ampe tuntas..sekarang uda sore mo pulang dulu ya :-)
BalasHapus