Aku ingin pergi seperti yang lain, meskipun disebut: "Maling," sekalipun dicerca: "Anjingggg...!"
Seekor kucing, kemunculannya menggetkanku. Bulu-bulunya lembut, serupa teror hitam, menyentuh lutut. Reflek aku menendang. Ia terjengkang beberapa tindak. Astaga. Maafkan aku, kucing. Ia menggeliat. Menatapku. Mendekat. Matanya, malam.
18.05.2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar