03/11/13

UBAH

Banyak yang telah berubah di
pinggiran kota Pontianak ini, Dik.
Geligi waktu, belasan tahun,
memahat lanskap. Kau ingat
perempatan ini? Tak ada lagi petai
cina yang langsing menjulang di tepi
parit. Bukankah di situ kita pernah
berbincang dengan 'pengotek' muda
tentang mimpi-mimpi
sederhananya? Sekolah lagi, lalu jadi
pegawai negeri. Lantas seekor
'kerengge' membakar cemburu.
Gigitannya tepat dibekas gigitanku.
Pun tak ada lagi gerobak rombong
Kak Tipah. Perasaan, aku berhutang
segenggam permen mint sebelum
kita bertukar sentuh terakhir kali.
Kemana ia? Menyerah jugakah
seperti kita?
Banyak yang berubah di sini, Dik.
Gedung-gedung beton tumbuh dari
persilangan genetis bambu-bambu
dan kayu perancah. Jejalan
dibentangkan saksama. Spanduk-
spanduk dan papan iklan
mengangkang mencuri mata. Lalu
seliweran kabel-kabel listrik dan
telepon, menjelma jejaring laba-laba
menunggu mangsa. Belum lagi gegas
orang-orang dan kendara, coba
menyalib tatih rangkak jarum jam.
Aku hilang dan meng-ada sekaligus.
Kau?
Banyak yang berubah, Dik. Tapi
tidak tentang kesimaku padamu.
01.11.13
Catatan perjalanan di warkop
pinggiran kota: Ubah.
Ket:
Pengotek= Pemancing ikan gabus
dengan joran dan teknik memancing
khusus.
Kerengge= Semut merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Support

Join My Community at MyBloglog!