"Kelabu sepenjuru". Menuruni
bukit, dengan kondisi jalan
(negara!) yang tak
kunjung diperbaiki, kacamataku
dikecup gerimis. Seperti kekasih
lama tak
jumpa, butir gerimis melekat.
Kaburkan pandangan. Untung
sudah di kawasan
Simpang Tayan. Kupilih warung
yang menghadap ke barat. Pesan
teh hangat.
Pilih bangku santai. PW.
Selonjoran. Kondisi ini, pinjam
istilah Kucluk:
"Hensemmm..."
Baik. Ambil tisu. Selesaikan kisah
cinta butir gerimis dan kacamata.
Wahai, cinta. Maafkan aku. Tokh,
dengan cuaca ekstrim seperti ini,
kacamata
dan gutir gerimis, akan gampang
bersua. Siplah. Bening lagi.
Nah. Di barat sana, mendung
tersusun tiga lapis. Pembatasnya
adalah pendar
matahari yang mengintip.
Kemudian pepohon. Atap-atap
warung. Bangunan
warung. Bentangan tiang listrik.
Kendaraan-kendaraan, baik parkir
maupun
yang sedang lalu-lalang. Spanduk-
spanduk. Jalan aspal membentuk
segitiga.
Tugu di tengah-tengahnya.
Ahhhh...
"Nyaketkan ati," pikirku. Dasarnya,
sebagai kaki-kaki, semen dalam
sapuan
magenta. Di atasnya, ubin merah
tua, cenderung ungu. Membentuk
bebeberapa
sisi. Pada beberapa sisinya
terdapat lambang Kalimantan
Barat, AKCAYA.
Tingkat berikutnya empat pilar
kecil, hijau. Di tengah pilar, ada
pilar
lebih besar, kuning. Di atasnya,
pada terusan pilar tengah kuning,
menempel
empat bilah, semacam sayap, lurus
ke atas. Bilah-bilah sayap, tetap
hijau,
pilar tengahpun tetap kuning.
Berikutnya hanya terusan pilar.
Setengah
kuning hijau, sisanya hijau.
Pembatasnya ada semacam cincin.
Lantas pada
bagian puncak, ada cincin lagi,
kuning. Di atas cincin, ada tiga
batang
kayu, dipasang dengan kemiringan
sekitar 45 derajat, mengarah
sesuai arah
pertigaan ini. Hijau semuanya.
Puncaknya, tiga lampu merkuri
yang dibentuk
menekuk. Emhhh...
Salam hormatku, pada siapapun
perancang tugu itu. Karya anda
benar-benar
menempel, tak menyatu dengan
adat budaya sini. Mana anasir
Dayaknya?
Melayunya? Cinanya? Tungku tiga
kaki Kalimantan Barat? Seolah
Tugu Simpang
Tayan, adalah elemen wahana
antariksa alien yang tercecer.
03.02.13
Catatan Perjalanan, Tugu Simpang
Tayan.
(Ini adalah catatan tahun lalu. Kemarin, saat melintasi simpang tersebut, tugu sudah berganti dengan patung manusia.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar