Buatmu, ceritaku taklah dibuat-buat. Mau kuselesaikan? Baik. Tapi, sampai di mana kemarin? Ya? Emhhh...bukankah bagian itu sudah? Sebab, Iris, Inis dan Isis saat itu mulai menyadari siapa Cupak Lupak. Mereka mulai waspada. Mereka menghindar ke hutan Kedoyat. Nah, iya, kan? Sebentar...
Kalau bahwa mereka akhirnya bertemu di Sungai Modang, sudah?
Iya. Betul. Mereka nyaris saja berhasil mencelakakan Cupak Lupak. Entah sial entah untung, Cupak Lupak ketika itu sedang menjalani puasa cahaya. Ha? Iya? Iya? Bolehlah berkesimpulan demikian. Kalau mau dipersalahkan, semuanya punya salah. Kalau mau dibela dan dibenar-benarkan, semuanya punya motif kebenaran.
Nah, kalau bagian itu sudah, kemudian kejadian Modang juga sudah, berikutnya peristiwa di Padang Tujuh Bagian. Sudah?
Emhhh...belum? Di situ mereka tak sengaja menemukan kelemahan Cupak Lupak. Ingat? Daun Jari Patah. Oh? Belum? Baik. Kita lanjutkan. Namun, agar kisahnya lancar, kita mundur ke Sungai Modang sebentar.
21.02.13
Catatan Sambil Antri Mandi, CUPAK LUPAK (Lanjutkan status beberapa tahun lalu).
18/03/14
CUPAK LUPAK (Lanjutan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar