26/10/14

GADIS MUDA

Copas tweeps @JagatAzura: GADIS MUDA SWEATER MERAH MUDA.

01. "Hai, Om...! Ketemu lagi..." sapaan ramah sambut aku memasuki Kantor 2.

02. Seorang gadis muda, dengan sweater merah muda, melambai sambil tersenyum sumringah dari meja tengah.

03. Cantik. Tapi...siapa, ya? Wah, payah otakku. Kalau rumus-rumus integral, differensial, mekanika kuantum dll lupa, silakan.

04. Atau soal pengkhianatan bentuk negara atas sila ke-3 Pancasila, soal lapas Cebongan dll hingga soal partikel tuhan, mau lupa, terserah.

05. Tapi kalau perkara cewek cakep menyapaku dan aku lupa? Hadehhh...ini namanya darurat otak.

06. Tapi aku pernah tersinggung, ketika seorang kenalan, saat kusapa malah bilang: "Siapa, ya?"

07. Jadi, jangan sampai aku berlaku sama, sehingga membuat cewek cakep di depan anggap aku sombong. Tapi...bagaimana caranya?

08. Apa kudatangi saja, menjabat tangannya dan bilang: "Adek punya obeng?"

09. Ah, aku tak boleh lama mikir. Ini memerlukan kemampuan responsif tingkat tinggi. Lama melamun, bisa-bisa ia berpikir lain.

10. Aku melangkah yakin. Anggap saja aku pernah mengenalnya dalam sebuah peristiwa penting. Semisal, aku menolongnya dari ancaman monster.

11. Ia duduk dengan seorang teman cewek, cakep juga. Aku menjabat tangan mereka: "Apa kabar?"

12. Setelah jawab pertanyaanku, ia bilang pada kawannya: "Nah, inilah Om yang kuceritakan kemarin."
Ha? Cerita apa dia pada temannya?

13. "Om yang sepanjang jalan, dari Pontianak sampai ke sini, kerjaannya cuma tidur jak di dalam bis."
Hah????!

14. Anggaplah di atas kepalaku ada bohlam 20 waat yang benderang tiba-tiba. Iya! Aku ingat! Ini gadis sebangku dalam perjalanan bis pekan lalu.

15. Sampai di hati, sampai di jantung, sampai di sumsum...bisa-bisanya aku lupa dengan cewek cakep ini. Tapi sebentar, soal...

16. ...aku yang cuma tidur sepanjang jalan, ah, tak segitunya, kok. Iya, aku banyak tidur. Tapi tak mungkin tidur terus, kan?

17. Ada juga aku bangun, terutama ketika bis melewati jalan republik, hitungan dari simpang Tayan hingga jelang Sekadau.

18. Kalau aku bisa nyenyak tanpa obat melewati ruas jalan republik itu, hebat. Pengen aku daftar ke MURI.

19. Sempat juga sekali-sekala kami ketawa-ketiwi lihat perilaku penumpang dan orang-orang berkendara. Kami pun ngobrol soal kehidupan...

20. ...masing-masing. Meskipun bukan obrolan panjang, tapi berkesan. Satu yang paling kuingat.

21. Saat kutanya umurnya, ia jawab 17 tahun. Ya. Berarti sama denganku saat 17 tahun lalu. Saat kutanyakan sekolah, mimiknya berubah.

22. Ia berhenti sekolah ketika SMP, jelang kenaikan kelas. Aku, sebagai orang yang juga pernah bermasalah dalam urusan sekolah, jadi sedih.

23. Tapi mungkin penyebab kasus kami beda. Kutanyakan kenapa ia berhenti. Jika sebelumnya langit di wajahnya cuma berawan...

24. ...sekarang menjadi mendung. Aku mulai berpikir aneh. Jangan-jangan, jangan-jangan dan jangan-jangan...

25. Dari kemungkinan terburuk, misal ia mendapat pelecehan seksual, hingga kemungkinan terbaik, misal ia diculik alien.

26. Tapi semua dugaanku salah. Ah, tak terlalu salah sebenarnya. Ia berhenti karena ekonomi keluarga dan kasus-kasus bullying yang dialaminya.

27. Tak hendak kudalami soal ekonomi, sebab negara ini sudah gagal sejahterakan rakyat sendiri. Kutanya soal bullying.

28. Rerata bully yang dialaminya, sama seperti kasus-kasus bully yang lain. Namun saat ia cerita soal bully semasa SD. Aku kaget.

29. Tapi maaf, demi alasan etika dan tak ingin meneruskan lingkaran setan divide et impera atas kaum bumiputra Borneo, sengaja tak kuungkap lugas di sini.

30. Tapi baiklah. Sedikit clue saja. Bully yang ia alami adalah pembenturan antara agama dan budaya. "Sesiapa yang tidak sama dengan kami,

31. ..., tak boleh sekolah di sini." Iya. Itu memang bahasa yang sudah ku-eufisme-kan. Dan iya juga, kalimat aslinya diucapkan sesama...

32. ...mereka sebagai anak kecil ketika itu. Tapi itu adalah bukti, betapa cantiknya virus-virus pemecah belah antara "abang-adik" ber-...

33. ..-kembang biak di antara sesama saudara bumiputra. Miris. Ceritanya itu membuatku berpikir ulang tentang banyak hal. Perkara-perkara...

34. ...doktrinasi yang diajarkan di sekolah-sekolah. "De Fascio, kukenali gelagatmu sejak dulu!"

35. Setelah mencandai mereka dengan beberapa joke jadul, aku permisi duduk beda "lain negara".

05.04.13 Catatan Perjalanan, Gadis Muda Sweater Merah Muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Support

Join My Community at MyBloglog!