04/01/15

JELANG SORE

Tulisan "CUCI MOTOR" menggunakan cat pink. Latarnya tetap coklat triplek. Pintunya cuma dibuka dua bilah. Buntut si Biroe kelihatan dari rumah makan ini. Sesekali tempias air dari alat penyemprot keluar dari pintu. Tiap keluar, terpapar matahari jelang sore, lahir lengkung pelangi mungil.

Dua pembeli masuk. Tak makan, cuma pesan es teh.

"Lama tak kelihatan, kemana, Ju?" tanya si Abang pemilik warung pada pria bertopi kulit imitasi.

"Urus tanah, kayu."

"Nyamanlah banyak can."

"Can apa? Kau tahu si (menyebut nama) dari (menyebut nama kecamatan)?"

"Lho? Katanya masih di sel?"

"Sel apa?! Dia menebang pohon-pohon kami di (menyebut sebuah kawasan)."

Matahari makin ganas. Kendaraan-kendaraan yang melintas mengangkat debu. Tak seperti hari-hari minggu sebelumnya, kali ini tak terlalu ramai orang yang lalu-lalang. Harga karet yang melorot ke kisaran tujuh ribu rupiah membuat nafas masyarakat sengal. Belum lagi penertiban PETI membuat banyak orang jadi penganggur.

Kipas angin tornado di dinding warung tiba-tiba mati. Terdengar umpatan si pria bertopi kulit imitasi. Rekannya hanya tertawa. Si Abang pemilik warung menuju saklar lampu. Klik. Tak menyala. Si pria bertopi teruskan rapal umpatan. Ruang di sergap gerah. Air putihku tak terlalu menolong. Aku pesan es teh juga.

Sambil menunggu es teh, kulirik pencucian di seberang jalan. Si  Biroe sedang dituntun keluar. Cakep dia. Baru nampak sosoknya sebagai sepeda motor.

"Anakmu sudah berapa?" tanya si pria bertopi kulit imitasi.

"Sudah SMA anakku, Ju. Anak kau?" jawab si Abang pemilik warung sambil letakkan es teh-ku.

"Anakku sudah punya anak."

"Sudah jadi kakek kau ini? Haha... Cepatnya?"

"Anak sulungku perempuan. Tak mau sekolah lagi. Ada orang dari (menyebut nama kecamatan) yang minta. Mereka sudah lama kenal. Sering SMS-an. Sering teleponan. Ya, sudah. Kupikir mereka sama-sama mau."

"Kecelakaan?"

"Hush! Sembarangan."

Pemilik pencucian melambai. Kubalas seraya kasi kode. Mula-mula jempol, kemudian menunjuk arloji di tangan kiri, ditutup dengan mengangkat cangir nanas berisi es teh.

10.06.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Support

Join My Community at MyBloglog!