31/08/13

SALJU KHATULISTIWA

Salju ada di garis Khatulistiwa. Salju ada di Kalimantan Barat. Maaf. Barangkali banyak yang tak percaya. Jika hendak percaya, tutup sebentar laci pengetahuan tentang iklim dunia. Hanya orang-orang beruntung yang bisa menjumpainya.

Masuk ke kota Tayan, belok kiri ke arah jembatan. Warung sate langganan, penuh. Aku singgah di warung sate dekat sebuah bank. Habis. Lanjut. Kemudian aku singgah di warung sate dekat jembatan sungai Tayan. Dari sini, bisa melihat jembatan menganga, bagai mulut, keluar-masukkan orang-orang dan aneka kendaraan.

Begitu singgah, kibaskan jaket. Buka masker. Kibaskan juga. Lepaskan tas, pun kibaskan. Hatiku terharu. Rontok butir-butir salju. Salju khatulistiwa. Kupikir, sebaiknya aku berbagai kebahagiaan ini. Baik. Perhatikan dengan saksama.

Pertama, jangan sekali-kali mencobanya di rumah. Harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tingkat peruntungan tinggi, sebagaimana kebanyakan warga Kalimantan Barat.

Kedua, carilah sesuatu yang kita kenal sebagai jalan negara.

Ketiga, pilih ruas-ruas istimewa. Harus sabar dan cermat. Ruas-ruas tersebut memiliki ciri banyak lubang, berbatu, dan berhias sedikit artefak aspal. Disarankan memilih lokasi yang seperti ombak laut yang tiba-tiba membantu. Tingkat kenikmatan berkendara menjadi full.

Keempat, waktu. Harus bukan saat hujan. Momen, tunggulah iring-iringan konvoi panjang kendaraan roda empat.

Kelima, bacalah kuat-kuat alinea ke-4 Preambule UUD 1945 saat kendaraan pertama melintas. Serta merta salju akan menampakkan diri. Akan ada rasa ganjil. sebelumnya di mana bersembunyi butir-butir salju? Tapi disitulah tanda bahwa segala sesuatu berlaku sesuai prosedur.

Keenam, begitu sampai pada ekor konvoi, bergabunglah. Jangan lupa pekik: Merdeka atau mati!!!

Ketujuh, kita akan tenggelam dalam hujan salju tembaga khas khatulistiwa.

Nah, jangan buru-buru taris gas kendaraan. Nanti akan tiba pada bagian aspal khusus yang mirip ombak laut membatu. Rasakan sensasinya...naik...turun...naik...turun... Bebaskan...bebaskan...gerahmu...rasakan sensasi plong...

Sungguh. Tak ada niat pornoaksi disini. Tapi sensasinya tak kalah dengan "mengintip pintu surga", istilah beberapa seksolog tentang puncak hubungan intim. Tak percaya, cobalah...

Jika belum berani, sebagai awal, baiknya cari tempat tinggi. Perhatikan jalur jalan negara. Pada titik-titik tertentu, salju tembaga khas khatulistiwa akan membumbumbung. Serupa foto ledakan Fat Man & Little Boy. Mari bertaruh. Di antara kehijauan pohon-pohon tropis, kemunculan salju itu membangkitkan rasa nasionalime. Bangga. Betapa pintarnya pemerintah yang berisi pejabat-pejabat lulusan LN, dengan gelar bermeter-meter panjangnya, mengkondisikan keajaiban sedemikian rupa.

Tidak terurusnya jalan-jalan negara di Borneo, khususnya Borneo Barat, bukan karena tidak menyayangi. Justru, fenomena salju tembaga itu menjadi salah satu (betul sembilan) bukti perhatian pemerintah pusat bersistem Negara Kesatuan yang kita banggakan ini.

Mari kita percayakan niat baik pemerintah, sebagaimana leluhur kita dulu percaya pada janji-janji Bung Karno untuk kesejahteraan bersama. Bahwa, setelah Batik, Angklung, Borobudur dan lain-lain, maka fenomena salju tembaga khasa khatulistiwa akan didaftarkan sebagai warisan dunia.

Huk...hukkk...hukkk... Ohya, penutup. Salju kita bisa bikin nangis dan batuk-batuk.

Merdeka!

20.12.12
Catatan Perjalanan, Ruas Jalan Balai Batang Tarang-Tayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Support

Join My Community at MyBloglog!