30/08/13

SIMPANG TANJUNG

Simpang Tanjung. Jam segini baru aku sampai sini. Jam berapa nanti menyeberang Tayan-Piasak? Tadi terlambat berangkat. Sebab malam mimpi menggapai cita-cita, jadi astronot.

Begitu singgah, langsung ke selasar samping warkop langganan. Biasanya aku duduk di meja depan. Tapi ramai pengunjung. Jadi, terpaksa kupilih duduk di dalam. Kalau di depan, bisa melihat pertigaan dengan tugu yang "mesi' tontu rudu" (Kisah sedih itu, ada dalam catatan FB).

Saat buka helm, masker, sarung tangan, lepaskan ransel, baru kusadari para pengunjung yang lain. Mereka adalah anggota POLRI. Kuyakin mereka yang bertugas di Pospol samping kanan warkop ini. Kuperkirakan, mereka sedang rehat setelah olahraga pagi. Lima orang di depan, tiga orang di dalam. Tiga dari lima orang di depan, bercakap-cakap dengan dialek bahasa Melayu Pontianak. Duanya lagi, bahasa Indonesia. Tapi kuperkirakan salah satunya Batak. Nah, orang Batak ini lucu. Dari tadi ia yang jadi bintang. Beberapa kali ia menirukan suara serak (mungkin kolega mereka yang lain), disusul tawa berderai rekan-rekannya. Aku tak bisa menahan diri untuk ikut tersenyum. Mungkin kapan-kapan bisa tamping dalam acara Stand Up Comedy di TV.

Sebaliknya di dalam. Pembicaraan serius.
Aku buka EGE. Senyum-senyum tadi, lumayan redakan suntuk akibat menari-nari di jalan negara yang lebih mirip arena perang, sebab banyak bekas dihujani bom. Tadinya, kupikir, kalau kupikir menulis catatan perjalanan di titik ini, bisa jadi aku akan ngomel-ngomel. Tapi sudahlah. Ini kenyataan hidup di Republik Sambil Lalu.

20.12.12
Catatan Perjalanan, SIMPANG TANJUNG.
Ket: EGE〓 Nokia E63

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Support

Join My Community at MyBloglog!