Permisi... Boleh aku mampir sebentar ke dalam mimpimu? Mimpiku sedang didaur ulang. Langit-langitny a berkarat berjamur. Atmosfirnya bau ketuban. Tetanaman terlalu sibuk mencatat sirine. Tanah pun sudah terlalu sering mengadakan konser
amal. Tinggal perairan yang masih
menyimpan kenyang.
Tidak. Sebentar saja. Takkan kuusik mimpimu yang menjingga. Takkan kuganggu udaramu yang keperakan ini. Lihat. Aku pakai masker.Nah, mengagumkan. Ini. Karpet beludrumu cantik, bermotif nomor rekening. Oh? Sudah dimodifikasi? Berapa biaya memindahkan kekosongan? Hah?
Semahal itu? Tapi tak apa-apalah.
Sepertinya dikerjakan oleh yang ahli.Tak ada retak di hidungnya.
06.12.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar