"Semacam ada perasaan: 'kutaklukkan engkau', " ujarmu nakal. Terbersit keingintahuan, gairah penemuan, hasrat pemetaan, pernyataan kemerdekaan, serta gemilang parade kemenangan atas jazirah-jazirah misterius di tubuh kekasih.
"Senantiasakah," tanyaku takjub, "dentam-dentum meriam dan pijar-pijar kembang api ditiap upacara?"
Hening menyerobot lorong-lorong spasi. Misteri senyummu tergambar pada anatomi aksara dan tanda baca. Menyembunyikan perih yang berpilin ketakberdayaan. Namun, arsitektur paragraf cerminkan kehormatan pendamping Adam.
"Paduan suara, meskipun dipandu dirijen, kerap telat ketika bendera sudah menyundul-nyundul katrol di puncak tiang. Jika sudah demikian, aku pasrah. Cukuplah bahwa aku sudah selesaikan tugas."
Siap. Hormatku untukmu.
16.02.13
Catatan Memenuhi Permintaan Seseorang, UPACARA.
18/03/14
UPACARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar