04/01/15

SERANGAN "BEBELOVER"

"Wah, dari tadi asik be-be-em, Bang..."

"Maaf, sejak RIM pilih bikin pabrik di negara jiran, be-be-em sudah saya cemplungkan ke Kapuas untuk makanan seluang."

"Tapi wajar dong, Bang, mereka bikin di sana. Tempat kita infrastruktur payah."

"Tapi mereka menjadikan kita sekadar konsumen, kan?"

Aku kembali sibuk dengan layar gizzie. Menyimak macam-macam tautan menarik. Ada serangan balik hacker Indonesia atas penyadapan Aussie. Jilbab hitam yang menelanjangi Tempo, beserta sangkalan-sangkalan dari yang berbeda pendapat. Kasus Century diangkat lagi, mirip goreng kroket. Angkat, celup, angkat celup. Baca lagi inbox si cantik yang marah. Komentar-komentar terhadap penampilan timnas u-23. Berlayar lagi ke pertarungan Saut dan TUK.

"Hape Abang, kan, bisa donlot be-be-em? Pasanglah, Bang."

"Nda', ah. Terima kasih. Abang pake yang laen."

Lalu aku menyimak postingan Gerakan Seribu Rupiah untuk Jalan Sanggau. Anak-anak muda yang berani. Salute!

"Pin-nya, Bang."

"Pajoh Abang kasi pin a-te-em."

"Ah, sombong Abang nie."

"Ngape pula' Ab sombong?"

"Abang nda' mao' pake be-be-em."

Wah, baru tau aku. Tak pakai be-be-em adalah indikator kesombongan.

"Cume sikap ja', Jang-e. Enak ja' mereka jadikan kita bangsa konsumen. Sudah tau pengguna banyak di Indonesia, bikin pabrik di sebelah."

"Ngape cume be-be ja', Bang?"

"Maksod kau?"

"Abang kan pakai celane jin, hape korea, jam tangan jepang..."

Aku masih bolak-balik di sosmed. Inbox si cantik. Aku mengurut dada. Memahami perempuan. Wajar dia marah. Lalu balik lagi simak perjuangan anak-anak muda pemberani. Uang hasil donasi masyarakat sudah mereka belikan batu. Elemen lain tim mereka, siap-siap bikin acara hiburan penggalangan dana. Hebat. Rakyat berani bersikap. Mulai dari jalan. Bagaimana dengan sapras yang lain? Misalnya listrik yang sering byarpet. Ups. Cukup. Nanti aku dicap provokator.

"Bang. Abang catatlah pin aku. Siape tau nanti' Ab beli be-be. Ini, Bang: em-empat-de-empat-empat-en-te-u-lima."

Aku mendelik.

22.11.13
Percakapan di Simpang Adi: kena teror bebelover.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Support

Join My Community at MyBloglog!